Semangkuk Kacang Merah

Saya percaya bahwa setiap kita pernah mendengar mengenai sebuah kisah dari kedua anak Ishak yakni Yakub dan Esau

Kejadian 25 : 22 27 Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: “Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?” Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN. Firman TUHAN kepadanya: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.” Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya. Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir. Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Melalui Firman tersebut diatas, kita dapat melihat bahwa peristiwa tentang Yakub dan Esau telah dinubuatkan sejak mereka berada di dalam kandungan Ribka. Akan tetapi saya hendak melihat sebuah pesan dari kisah tersebut.

Dalam kehidupan orang percaya acapkali kita sering mendengar ataupun menemukan banyak diantara orang percaya melakukan kesalahan dalam keputusan maupun perjalanan kehidupan mereka. TUHAN memiliki tujuan (destiny) bahkan berkat Kerajaan yang menjadi bagian kita sebagai orang yang telah dipersiapkan TUHAN untuk satu tujuan mulia. Namun seringkali hal tersebut belum tergenapi dalam kurun waktu yang begitu panjang. Bahkan tidak jarang janji TUHAN ataupun perkataan nubuat tersebut tidak terjadi dalam kehidupan orang percaya.

Mengapa Hal Tersebut Dapat Terjadi?

Karena kita tidak atau kurang mendengar. Kita tidak menaruh telinga kita untuk mendengarkan perkataanNya. Kita tidak memberi hidup, hati dan perhatian kita untuk mendengarkan FirmanNya yang adalah perkataanNya. Mendengar perkataanNya berarti membangun hubungan kita denganNya. Setiap hari kita mengambil waktu untuk menyembah TUHAN dan merenungkan FirmanNya. Melalui kisah yang terjadi atas Yakub dan Esau, kita dapat melihat perbedaan gaya hidup diantara mereka.

Kejadian 25 : 27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Esau adalah seorang yang pandai berburu serta suka tinggal di padang, suka berburu (berada diluar). Sedangkan Yakub adalah seorang yang tenang dan suka tinggal di dalam kemah (berada di dalam). Kemah sendiri memiliki arti secara profetik yaitu, hadirat TUHAN / kediamanNya. Itu berarti Yakub suka tinggal di dalam hadiratNya. Terlihat sekali perbedaan gaya hidup diantara dua bersaudara tersebut. Gaya hidup merupakan hal yang paling berpengaruh dan sangat menentukan bagi perjalanan kehidupan kita.

Ketika kehidupan kita dibangun tanpa sebuah hubungan dengan TUHAN, maka hal-hal yang dari daging atau hal-hal yang berasal dari duniawilah yang mendominasi setiap keputusan dan langkah kehidupan kita. Kita cenderung menaruh perhatian dan kesukaan kita terhadap hal-hal daging. Kita terpaut dan tergiur bahkan tergoda akan hal-hal yang berasal dari kesukaan manusia dosa, daging kita. Dan hal yang paling celaka adalah karena keputusan daging kita, dapat menghancurkan bahkan memutuskan garis berkat dan kasih karunia serta destiny Kerajaan Sorga yang seharusnya menjadi bagian kita. Seketika berkat tersebut hancur dan berubah menjadi kutuk bagi hidup kita. Kita menjual berkat kekal yang menjadi bagian kita hanya karena mata daging kita berbicara begitu kuat atas kehidupan kita.

Kehidupan Daging Yang Mendominasi Esau

Mari kita melihat kembali kepada kehidupan Esau sebagai gambaran bagaimana kehidupan daging dan pengaruh mata secara duniawi begitu mendominasi kehidupannya.

Kejadian 26 : 34 Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya. 26:35 Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka

Melalui ayat diatas kita dapat melihat bagaimana cara hidup dan langkah-langkah maupun keputusan Esau yang dia lakukan dan ambil dalam perjalanan kehidupannya. Bahkan dikatakan wanita yang dipilih oleh Esau memilukan hati kedua orang tuanya. Memilukan hati Ishak dan Ribka. Bahkan hal yang begitu buruk terjadi atas kehidupan Esau, ketika dia bertindak membuat sebuah keputusan berdasarkan nafsu sesaatnya. Ketika Esau dalam keadaan lapar, dia mencium bau harum semangkuk kacang merah yang sedang dimasak oleh Yakub dan dengan mudahnya dia menukar hak kesulungannya. Bahkan dengan sepakat, Esau menukar hak kesulungan dengan semangkuk kacang merah. Apakah yang saudara sepakati dalam kehidupan saudara? FirmanNya atau kedagingan saudara?

Sudahkah kita mendengar? Sudahkah kita memberi telinga kita untuk mendengar apa yang TUHAN katakan atas hidup kita? Apakah yang mendominasi kehidupan kita selama ini? Apakah daging kita dengan kehidupannya yang kita hidupi? Sehingga keputusan dan langkah yang kita ambil merupakan langkah yang menghancurkan rancangan Bapa yang sempurna bagi hidup kita.  Tanpa kita sadari, pilihan dan keputusan kita, cara pandang dan penilaian kita membuat kita menjual hak kesulungan kita.

Darimanakah kita mendengar? Apakah kita mendengar dari daging kita atau dari perkataanNya yang adalah FirmanNya yang datang dalam kehidupan kita. Yang berasal dari perenungan yang senantiasa kita lakukan.

Kita memilih untuk tinggal tenang di dalam hadiratNya. Memutuskan agar hidup kita terus terpaut kepada Dia serta memberikan hati, pikiran dan telinga kita untuk terus mendengarkan perkataanNya dan mengikuti setiap langkah serta keputusanNya. Sehingga kita dapat menerima berkat dan bagian KerajaanNya yang tersimpan di dalam sorga yang di waktu ini akan diberikan kepada kita.

EMMA CHRISTINE

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *