Saat yang terbaik bagi kehidupan kita adalah pada waktu Tuhan masih memperdengarkan firmanNya dalam perjalanan kehidupan kita. Satu hari tanpa Firman itu merupakan kesia-siaan. Saya hendak menyampaikan sebuah pesan melalui artikel ini, yaitu “perhatikan keadaanmu”.
Filosopi ataupun motto orang Yahudi dalam setiap tahun mereka yang jatuh pada bulan keenam sesuai Kalender Ibrani yaitu Bulan Elul. Di bulan ini, bagi orang Yahudi itu merupakan bulan yang mereka khususkan bagi bangsa dan kehidupan mereka sendiri. Di bulan yang keenam menurut kalender mereka itu jatuh menjelang akhir Agustus sampai awal September. Mereka memperhatikan keadaan mereka kembali, ini bulan untuk mereka mengintrospeksi diri.
Di dalam komunitas kami, yang kami sebut sebagai Restoration Community, komunitas yang membawa kepada pemulihan. Kami terkoneksi dengan bulan-bulan, dan tahun-tahun Yahudi, yang ternyata memberikan peneguhan untuk apa yang sudah ada di dalam Alkitab kita yang adalah firman yang isinya sudah sangat lengkap karena keKristenan lahir dari budaya Yahudi. Tentu Tuhan mempercayakan sesuatu kepada orang Yahudi yaitu tanggal-tanggal dan bulan-bulan mereka pada perayaan-perayaan mereka. Jadi ketika saya membaca Alkitab lalu mengkoneksikan dengan perayaan-perayaan Yahudi, saya mendapati bahwa ini adalah sebuah harta karun untuk saya dapat masuk kepada kedalaman FirmanNya. Sekaligus saya bisa melihat dari bagaimana caranya orang Yahudi menghargai Tuhan mereka. Olehkarena bangsa Yahudi menghargai hukum-hukum yang sudah Tuhan berikan kepada mereka, yaitu Torah maka kehidupan mereka menjadi sebuah kehidupan yang terjaga sepanjang waktu. Tahun-tahun Yahudi itu sesungguhnya ada di dalam Alkitab, hanya saja hal tersebut tidak dibicarakan ataupun kurang dibahasakannya sehingga kita kehilangan kedalaman dari perenungan kita akan kebenaran firman Tuhan.
Saya melihat bahwa salah satu bulan yang sangat penting bagi mereka adalah Bulan Elul. Hal itu sudah diajarkan sejak mereka keluar dari Mesir. Firman Tuhan sudah keluar dari mulut Musa untuk disampaikan kepada satu bangsa bahwa ada jalan yang harus mereka tempuh. Yaitu mereka harus memiliki perenungan yang dalam dan itu juga dikatakan di dalam Alkitab bahwa mereka harus memiliki masa-masa dimana mereka harus memiliki perenungan yang dalam akan kebenaran firman Tuhan. Pada bulan Oktober mereka sudah memasuki tahun baru mereka. Dan mereka diwajibkan untuk memperhatikan keadaan mereka.
Kita sebagai orang Kristen tidak punya penjagaan seperti itu sehingga kita tidak memiliki pengertian untuk kita menerjemahkan situasi yang sedang kita lalui.
Jadi mari kita belajar dari apa yang orang Yahudi lakukan untuk memperhatikan keadaan mereka. Tujuan mereka melakukan semuanya itu adalah untuk mereka tetap menjaga hidup mereka dengan melihat kembali apakah selama sepanjang tahun mereka berjalan sesuai dengan kebenaranNya atau tidak. Di dalam perjanan kita sebagai orang percaya kitapun harus memiliki sikap seperti orang Yahudi, yaitu bagaimana kita dapat memperhatikan hidup kita dengan benar.
Kenapa banyak orang percaya dalam kehidupan mereka mengalami masalah lalu minta di doakan? Karena :
- Mereka kurang merenungkan firman Tuhan sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan keadaan mereka.
- Mereka tidak memiliki waktu-waktu perenungan dalam hidup mereka.
Hal itulah yang membuat mereka mengalami berbagai masalah dalam kehidupan mereka. Masalah keuangan, sakit-penyakit, rumah tangga. Bahkan mereka mengalami jalan buntu. Mereka tidak mengerti bagaimana mengatasi masalah-masalah tersebut. Bahkan mereka perlu meminta pertolongan dari orang lain. Sedangkan orang Yahudi, mereka diajar memiliki waktu untuk melihat keadaan mereka. Sehingga mereka bisa menyesuaikan apa yang dikatakan oleh firman TUHAN dengan kehidupan mereka. Orang Yahudi diajar oleh orang tua mereka selama 12 tahun. Setelah mereka berusia 12 tahun, mereka di doakan oleh para rabi untuk mereka belajar sendiri Torah Tuhan. Torah adalah kebenaran, hukum.
Perhatian manusia saat ini sudah dialihkan oleh musuh kepada hal-hal yang duniawi. Itulah sebabnya kenapa seolah-olah firman tidak ada kuasanya, doa seperti tidak terjawab. Jikalau firman Tuhan berkata “perhatikan keadaanmu” maka kita harus melihat kembali bagaimana perjalanan hidup kita sepanjang tahun? Apakah ketetapan dan hukum-hukum yang mereka pelajari, masuklah dalam hidup mereka. Apakah yang mereka terapkan dan jadikan fondasi hidup untuk mereka berjalan sepanjang tahun ?
Hal inilah yang sering terjadi dalam kehidupan orang percaya. Mereka lari dari masalah, mereka tidak mampu untuk menangangani segala situasi karena tidak ada fondasi. Kalau kita punya perenungan yang dalam dengan Tuhan maka kita tidak akan lari dari masalah. Tuhan mau kita mengatasi masalah sesuai dengan ketetapan yang datang dalam kehidupan kita. Tuhan mau kita dapat mengatasi masalah karena kita punya fondasi. Perhatikan keadaan kita, apakah kita melakukan perenungan yang dalam akan fiman. Karena jalan Tuhan adalah jawaban, jalan penuh sukacita.
Habakuk 1 : 5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan
Habakuk 1 : 7Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri.
Perhatikan keadaanmu! Kenapa kantongmu bocor? Kenapa engkau terus mengalami masalah? Perhatikan keadaanmu. Di masa Elul dimana bangsa Israel melakukan tesuvah dengan memperhatikan keadaan mereka dimana mereka harus melihat adakah celah-celah yang masih ada pada mereka, sehingga apa yang mereka hadapi sepanjang tahun tidak terulang lagi di tahun berikutnya. Saya hendak katakan sekali lagi agar kita sebagai orang percaya tidak hidup santai dan berkata bahwa Tuhan itu baik. Tetapi kita harus bertanggung jawab untuk menjaga firman yang sudah kita terima dengan memperhatikan keadaan kita. Ketika kita memiliki sikap seperti ini, maka perjalanan kita akan terpelihara.
Kumpulan live streaming oleh Ps. TIMOTHY PARENGKUAN dan ditulis ulang oleh EMMA CHRISTINE
Leave a Reply