Hari Raya Pondok Daun (Sukkot) Phe Aleph 5781 (Bag.2)

Tahun 2020 diambil dari Tahun Gregorian yang berdasarkan sejarah adalah tahun yang disahkan oleh Paus menjadi kalender dunia. Tetapi orang Yahudi sampai sekarang ini mereka memiliki tahunnya sendiri.

Bagi orang Yahudi ketika mereka memasuki tahun 5781, memiliki arti yang selalu mengacu kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi. Tidak ada satu tahunpun yang tidak mengacu kepada Tuhan. Daud pernah berkata bahwa Tuhan memahkotai tahun-tahunnya dengan kebaikan.

Mazmur 65 : 11 Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;

Artinya setiap kali memasuki tahun, mereka memasukinya dengan hormat. Karena disitu, diawal tahun, Tuhan memahkotai tahun, dan di tahun yang di mahkotai itulah jejak Tuhan mengeluarkan lemak. Filosofi orang Yahudi adalah :

  1. Setiap tahun yang mereka lalui adalah tahun-tahun Tuhan
  2. Mereka mengakui bahwa setiap tahun itu adalah tahun yang di mahkotai oleh Tuhan sendiri.
  3. Itulah tahun dimana mereka mengalami kebaikan Tuhan (ini yang dikatakan jejak yang berlemak).

Tahukah anda arti dari Mazmur 65 : 11? Jejak Tuhan yang ada di depan adalah pijakan bagi Bangsa Israel untuk ikut di dalamnya. Tuhan menaruh tapakan-tapakan dihadapan mereka dan Tuhan mau supaya tapakan-tapakanNya itu diikuti oleh mereka. “every step of GOD is the feast of the Jews”. Setiap tapakan yang ada di tahun-tahun Tuhan adalah perayaan-perayaan yang dirayakan oleh Bangsa Yahudi.

Tetapi kita kita tidak mengerti kedalaman hati Tuhan lewat perayaan-perayaan. Sebagai contoh, kita merayakan perayaan Paskah tetapi kita tidak memahami kedalaman hati Tuhan. Kemudian orang Kristen merayakan perayaan yang berikutnya.

Ada tujuh perayaan Yahudi yang diikuti, tetapi itu dikumpul menjadi 3 perayaan dalam satu tahun, yaitu :

  1. Perayaan Paskah/Pesach
  2. Perayaan Pentakosta/Shavuot
  3. Perayaan Pondok Daun/Sukkot/Tabernacle

Tahukah anda, itulah yang disebut oleh pemazmur sebagai jejak yang Tuhan beri. Itulah tapakan-tapakan dimana setiap tapakan yang Tuhan berikan kepada bangsa Yahudi adalah lemak. Sehingga setiap kali orang Yahudi mengadakan perayaan, itu adalah jejak yang Tuhan sediakan. Dan apabila kita renungkan satu-persatu, mulai dari Paskah itulah jejak dari kematian Kristus. Ketika orang Yahudi percaya, berjalan dari perayaan Paskah yang adalah langkah jejak Tuhan yang ditinggalkan di tahun yang Tuhan sudah mahkotai. Sampai kepada perayaan terakhir, kepada perayaan besar. Puncak dari perayaan itu adalah perayaan Sukkot.

Jadi ketika mereka masuk ke tahun yang baru, mereka sudah memasuki tahun yang Tuhan sudah mahkotai olehNya, maka mereka masuk di dalam tahun kebaikan Tuhan. Mereka terus menerus masuk dalam kebaikan Tuhan bahkan perjalanan orang Yahudi, tahun-tahun mereka semakin lama semakin naik. Oleh sebab itu Daud bersaksi, “TUHAN adalah gembalaku takkan kekurangan aku”.  Kemudian dia berkata di ayat yang lain, “dari waktu aku muda sampai aku tua tidak pernah aku melihat orang-orang benar hidupnya berkekurangan”.

Siapakah itu orang-orang benar? Mereka yang berjalan di dalam tahun-tahun Tuhan dan yang ada di dalam pijakan jejak-jejak kaki Tuhan yang Dia berikan kepada mereka untuk mereka ikuti. Saat mereka terus mengikuti langkah-langkah Tuhan yang menuntun mereka, tentu tidak ada kekurangan di dalam jejak Tuhan.  Bahkan pemazmur Daud berkata bahwa “JejakMu mengeluarkan lemak (Mazmur 65 : 12)”.  Lemak dalam mindset/budaya orang Yahudi itu berbicara tentang abundance atau kelimpahan. Jadi jejak Tuhan yang diikuti oleh Bangsa Israel adalah jejak kelimpahan. 

Apabila kita melihat kembali kepada Roma 11 : 17, supaya carang-carang liar tercangkok dan dapat menerima makanan dari akar Pohon Zaitun yang penuh dengan getah.  Dalam Roma 11 : 17 itu disebut kata “fatness” yang adalah kelimpahan. Jadi ketika mereka memasuki tahun yang baru, mereka berhati-hati. Mereka memiliki sikap melihat kedalam diri mereka. Disinilah mereka memiliki waktu 10 hari pertobatan dan persiapan untuk perayaan akhir, perayaan besar yang adalah Sukkot. Dalam perayaan ini, Yesus pun ketika ada disana di dalam puncak perayaan itu yg tertulis dalam ayat berikut,

Yohanes 7 : 37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

Kata puncak perayaan dari mindset orang Yahudi itu berbicara tentang perayaan akhir yaitu perayaan Sukkot. Disitu mereka melakukan tujuh hari perayaan pesta.  Karena mereka tahu, mereka memasuki tahun dimana mereka dapat minum, makan, bersikacita dan tinggal di pondok-pondok. Sukkot artinya tinggal di dalam pondok-pondok. Sekeluarga mereka bersukaria, menari dan mereka agungkan Tuhan Pencipta langit dan bumi. Mereka berkata, “Diberkatilah namaMu Tuhan Pencipta langit dan bumi”.  Mereka bersukaria karena mereka tahu bahwa mereka memasuki tahun yang berlemak. Mereka memasuki tahun yang baru yang telah di mahkotai dan di meteraikan oleh nama Tuhan sendiri.

Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang percaya jika kita tidak terkoneksi dengan tahun-tahun orang Yahudi. Apa yang akan terjadi? Kita tidak tahu apa yang Tuhan rancangkan atas kehidupan kita. Yesus, naik di kayu salib. Dia mempertemukan, mengkoneksikan dan membawa kita masuk agar kita dapat mengalami apa yang Dia sediakan dalam perayaan-perayaan dan tahun-tahun TUHAN itu.

Apabila kita melihat dari tahun Yahudi. Kita sedang memasuki tahun 5781. Tahun 5781 ini adalah kelanjutan dari tahun 5780. Saat kita membahas dari 5780 yang lalu, 80 itu adalah Peh. Huruf ke-17 dari abjad Ibrani. Dan jika saudara mau melihat 5780 itu mengandung arti :

  1. Perkataan Tuhan yang sudah dilepaskan
  2. Fondasi dari ciptaan/kehidupan
  3. Keputusan Tuhan yang final artinya, kalau Dia sudah berfirman, tidak ada kesalahan, tidak ada kekurangan di dalamnya. Ketika Dia berfirman, perkataanNya final tidak bisa di koreksi. Sebab ketika Dia berfirman, sempurna apa yang Dia ucapkan.

Ibrani 11 : 3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Ketika Tuhan mulai berfirman, disitulah Tuhan mulai membingkai seluruh ciptaanNya. Jadi Phe juga berbicara tentang bagaimana fondasi kehidupan itu dimulai dari bingkai firmanNya itu sendiri. 5780 TUHAN mau membingkai hidup saudara dengan firman. Mereka yang membingkai hidup mereka dengan perkataan firmanNya, Tuhan akan menjamin mereka. Sebab perkataan Tuhanlah yang melindungi mereka.  

Di tahun yang lalu saat 5780, sebelum pandemik datang melanda dunia, Tuhan berbicara kepada saya dengan pesan ini, “Tinggalah di dalam Aku (Yohanes 15 : 7 yang adalah tag line kami), jika kamu tinggal di dalam bingkai perkataanKu maka kamu akan aman. Kamu terjamin, hidupmu terlindungi”.  Rupa-rupanya saudara waktu Tuhan berbicara tentang 5780, itu sebenarnya hal yang dialami oleh pemazmur Daud dalam Mazmur 91. Disitu dikatakan bahwa “Dia yang duduk di dalam naungan yang Maha Tinggi, bermalam dalam naungan yang Maha Kuasa akan berkata tempat perlindunganku dan kubu pertahananku yaitu Allahku yang kupercayai”.

Panah-panah dan penyakit sampar boleh bertebaran, tetapi orang-orang yang berada dalam naungan Tuhan akan dibela dan terpelihara hidupnya. Ternyata di bulan Maret, Covid itu datang. Tuhan mau membuktikan bagi mereka yang mau menangkap perkataan Tuhan harus terlindungi. Ketika saya berdoa, Roh kudus sampaikan bahwa ada generasi yang Tuhan simpan untuk dinyatakan di hari-hari terakhir. Ketika mereka sepakat dengan perkataan Tuhan maka Tuhan akan menjaga mereka.

Pada saat kita masuk ke tahun 5781, ini adalah tahun kelanjutan dari 5780, yang berasal dari angka 80 yang adalah tahun permulaan yang baru namun itu juga berbicara tentang kelimpahan. Tahun Tuhan adalah tahun yang berlemak.

Selain itu 80 juga berbicara tentang kebaikan BAPA dan fondasi kehidupan kita. 80 juga berbicara tentang pemulihan keimaman. Orang-orang yang dapat kembali bergaul dengan Tuhan adalah orang-orang yang kembali memuji dan menyembah Tuhan. Itulah yang harus dipulihkan.

Masuk ke tahun 5781, di masa Yom Kippur Tuhan menanti para imam datang untuk membawa pendamaian kepada Dia. Ketika kita memasuki 5781 sekarang ini. Dari 80 sekarang ada angka 1 di dalamnya. Kita perlu tahu bahwa angka 1 itu berbicara dari abjad Ibrani. Itulah Aleph, yang berbicara tentang keberadaan Tuhan itu sendiri. Yaitu :

  1. Keberadaan Tuhan sebagai Pencipta (Keluaran 3 : 14 ; Keluaran 6 : 2)
  2. Segala sesuatu dari Dia (Roma 11 : 36)
  3. Dia adalah Bapa dan Sumber (Yakobus 1 : 17)
  4. Dialah Awal (Wahyu 1 : 17)
  5. Dialah satu-satunya (Ulangan 6 : 4 ; Markus 12 : 29)

Dari hal tersebut kita dapat melihat apa yang Tuhan mau katakan di 5781, selain kita memasuki tahun yang baru. Tahun dimana Tuhan menjamin dalam kata lain tahun yang dimahkotai oleh Tuhan. Kita tidak sendiri memasuki tahun yang Tuhan berikan. Ada Dia, Tuhan Pencipta langit dan bumi. Ada Dia sebagai Sumber Kehidupan manusia, sebagai Awal yang disebut kebaikan, satu-satunya pengharapan, Bapa kita sendiri.  Disini kita dapat memahami apa yang dikatakan 5781 yaitu ada penyertaan Tuhan. Dan saya percaya ketika Aleph atau NamaNya mulai diperkenalkan sebagai Tuhan Pencipta alam semesta maka hal-hal yang baru itu akan dinyatakan.  Kita aka  masuk kedalam satu era yang baru, dalam satu dekade yang adalah 10 tahun. Kita akan mengalami pengalaman-pengalaman mujizat yang baru. Supernatural miracle, the unusual miracle, revival, blessings, abundance dan unusual restoration. Itu akan terjadi.

 

Saduran dari Sukkot 5781 Celebration, 05 Oktober 2020 oleh Ps. TIMOTHY PARENGKUAN dan ditulis ulang oleh EMMA CHRISTINE

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *