Saya melihat orang-orang yang mengerti Roh Kudus, mereka dipenuhi oleh bahasa Roh Kudus tetapi tetap saja tidak dapat menjadi saksi. Disebabkan adanya pengertian tentang Pentakosta ini belum masuk sampai kepada kedalamannya. Tidak terkoneksi dengan akar kekristenan kita yang sebenarnya, maka hilanglah essensi dari Pentakosta.
Benar kita mengupas tentang Roh Kudus. Akan tetapi essensi dari kita mengupas Roh Kudus jika tidak terkoneksi kepada originalitas dari Pentakosta maka kita tidak bisa melihat peran Roh Kudus yang sesungguhnya. Jika kita melihat kepada firman yang berkata bahwa “Roh Kudus akan memimpin kita kepada seluruh kebenaran”, maka manakah bukti dari kebenaran itu.
Yohanes 16 : 13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Yang dimaksud oleh Yesus sebagai kebenaran itu seperti apa? Keselamatan datang dari Bangsa Yahudi sehingga kita harus melihat bahwa ada sesuatu dengan Bangsa Yahudi. TUHAN menaruh sesuatu atas Bangsa Yahudi. Ada pewahyuan di dalamnya. Ada penyingkapan seperti yang dikatakan bahwa Roh Kudus tersebut akan memimpin kita kepada seluruh kebenaran.
Apa yang dikatakan Yohanes bahwa keselamatan itu datang dari Bangsa Yahudi, maka kita harus terhubung dengan apa yang TUHAN mulai dengan Bangsa Israel. Sebab apa yang sudah TUHAN berikan kepada Bangsa Israel lewat perayaan-perayaan mereka, itulah patternnya. Itulah blue printnya. Roh Kudus tidak akan bertentangan kepada blue print yang dipercayakan kepada Bangsa Israel. Sehingga ketika Roh kebenaran datang maka IA akan mengungkapkan apa yang dinyatakan.
Kita akan melihat bagaimana perayaan ini merupakan perayaan yang sangat dalam dari perayaan yang pertama (Paskah) dan kedua (Pentakosta), yang tidak banyak diketahui oleh orang Kristen. Seberapa dalam, detail dan eratnya hubungan antara perayaan Paskah dan Pentakosta. Kita harus melihat secara penuh karena jika tidak, maka kita tidak bisa melihat kekuatan dari Pentakosta itu sendiri. Pemimpin-pemimpin rohani yang ada, saat mereka berbicara mengenai Pentakosta, hanya memulai dari loteng Yerusalem. Itu kenyataan yang terjadi. Menurut saya kurang tepat. Kita harus melihat Pentakosta dari awalnya. Kita tidak bisa berbicara tentang Pentakosta tanpa melibatkan Perayaan Paskah. Yang terjadi setau saya, bahwa Pentakosta yang diajarkan kepada orang-orang Kristen hanyalah peristiwa loteng Yerusalem.
TUHAN telah memilih Bangsa Israel untuk rahasia TUHAN. Kebenaran tersebut ditaruh atas Bangsa Yahudi kemudian disingkapkan dan dibukakan bagi bangsa-bangsa lain di dalam Yesus Kristus. Oleh sebab itu, Paulus dapat menjelaskan tentang bagaimana carang-carang liar atau bangsa-bangsa lain harus terkoneksi. Artinya perayaan yang dirayakan oleh Bangsa Israel berasal dari TUHAN. Bukan karangan mereka atau budaya mereka. Kita harus ingat, pada saat Bangsa Israel 400 tahun di Mesir, mereka tidak tahu ada Perayaan Pesach. Mereka tidak tahu ada Perayaan Shavuot. Hal tersebut tidak bisa disebut sebagai tradisi. Tetapi pada saat mereka keluar dari Tanah Mesir, barulah mereka menerima arahan mengenai Perayaan Shavuot. Bangsa Israel sudah menjadi sebuah contoh bagaimana perayaan-perayaan itu mereka rayakan begitu luar biasa. Di dalam firman berikut,
1 Korintus 15 : 46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.
Kenapa Paulus harus menulis ini? Sebab apa yang terjadi dan dialami oleh Bangsa Israel dengan perayaan – perayaan mereka masih berbicara bagaimana TUHAN melepaskan bangsa itu secara fisik atau natural. Tetapi nantinya akan memiliki pengertian secara rohani. Hal inilah yang menyebabkan Paulus berkata yang mula-mula datang bukanlah yang rohani. Bangsa Israel merdeka secara fisik. Suatu saat kelak dengan perayaan yang ada pada Bangsa Yahudi dirayakan, maka yang rohaniah itu akan terjadi. Saya catat ini, orang-orang Yahudi mengalami secara alamiah. Perayaan yang mereka alami itu baru secara alamiah. Tetapi terbukti bagaimana TUHAN menyertai bangsa tersebut. Sekarang secara rohani terhadap bangsa-bangsa lain. Sebagaimana kita dapat lihat dalam Roma 11 : 17, dikatakan bahwa,
Roma 11 : 17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
Supaya terjadi secara rohaniah kepada kita, carang-carang yang menempel pada Israel yang adalah pokok Pohon Zaitun. Apabila kita melihat bagaimana kesaksian murid-murid Yesus mengenai peristiwa loteng Yerusalem, sebenarnya peristiwa tersebut adalah kelanjutan dari perayaan yang dialami oleh Bangsa Israel secara alamiah.
Tetapi TUHAN telah menetapkan beberapa orang dari antara mereka untuk memberitakan kepada bangsa-bangsa lain apa yang terjadi secara rohaniah. Maka itu kesaksian orang Yahudi di dalam,
Kisah Para Rasul 1 : 8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Perhatikan baik-baik, Yesus belum naik ke surga tetapi Dia sudah mengatakan bahwa “kamu akan menjadi saksiKu..” hal itu Yesus katakan kepada Bangsa Yahudi. Karena Yesus naik ke sorga disaksikan oleh murid-muridNya. Yesus mau berkata kepada murid-muridNya yang notabene adalah Orang Yahudi, bahwa mereka akan menjadi saksi dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung-ujung bumi. Istilah saksi itu sebenarnya Yesus mengutip dari,
Yesaya 43 : 12 Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan Akulah Allah.
Yaitu AKUlah TUHAN, ELOHIM, Pencipta alam semesta yang menyatakannya. Jika kita melihat hubungan antara Yesaya 43 : 12 dengan Kisah Para Rasul 1 : 8, dalam Kisah Para Rasul 1 : 8, kepada Orang Yahudi, bahwa mereka akan menjadi saksi-saksi TUHAN. Saksi apa? Roh Kudus yang hadir di loteng Yerusalem itulah yang menyingkapkan kepada mereka apa yang sudah terjadi atas mereka secara alamiah mulai perjalanan keluar dari Mesir sampai kepada apa yang TUHAN sudah diberikan kepada Musa, yaitu dua loh batu yang adalah Sepuluh Perintah TUHAN sampai ke Tanah Perjanjian. Itu semua yang mereka alami, itulah yang akan para rasul saksikan. Apa yang para rasul saksikan akan berhubungan dengan bangsa-bangsa lain secara rohaniah. Sedalam itulah arti Pentakosta untuk bangsa-bangsa lain. Karena waktu Yesus naik ke surga, Dia berkata kepada murid-muridNya bahwa mereka akan menjadi saksi.
Saduran dari Shavuot Seminar 10 Mei 2021, oleh Ps. TIMOTHY PARENGKUAN dan ditulis ulang oleh EMMA CHRISTINE
Leave a Reply