Teshuvah (Perenungan dan Pertobatan Yang Dalam)

Bilangan 10 : 10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan  barumu haruslah kamu meniup nafiri  itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu  dan korban-korban keselamatanmu;  maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu. 

Jika kita terhubung dengan tahun-tahun Bangsa Isarel, sebelum memasuki tahun baru mereka, mereka harus melewati terlebih dahulu bulan ke enam (dalam kalender Ibrani), yaitu bulan Elul (Agustus-September). Bulan Elul merupakan bulan perenungan atau pertobatan yang dalam kepada Tuhan, yang di sebut juga teshuvah. Di bulan Elul, mereka mengintropeksi diri sebelum mereka memasuki tahun yang baru, bulan ketujuh yaitu bulan Tishri, mereka masuk ke Rosh Hashanah.

Mereka sangat menyadari bahwa Tuhan mengawasi mereka sepanjang tahun. Hal ini yang menyebabkan mereka mengambil waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan untuk mengintropeksi hidup mereka sepanjang tahun. Mereka mengintropeksi diri mereka ke dalam dan bukan melihat kehidupan orang lain. Hal ini dapat dilihat dalam,

Ulangan 11 : 12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata   TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

Dibagian lain, ada persitiwa perjumpaan Musa dengan TUHAN, yaitu di

Keluaran 33 : 11 Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya ; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua   bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu ,

Di Gunung Sinai, Musa berhadapan muka dengan muka dengan Tuhan. Inilah yang Tuhan kehendaki dari pertobatan yang di lakukan oleh Bangsa Israel yaitu, mereka kembali berhadapan muka dengan Tuhan yang di sebut dengan panim el panim. Sikap seperti ini sangat menyukakan hati Tuhan.

Mengapa kita harus terhubung dengan bangsa ini, khususnya dengan perayaan perayaan yang di adakan oleh Bangsa Israel, karena setiap perayaan mereka mengandung pesan Tuhan yang akan menutun mereka, sehingga mereka bisa melewati sepanjang tahun berikutnya.

Tanpa terhubung dengan perayaan Bangsa Israel, maka kita tidak akan mengerti pesan yang sedang Tuhan sampaikan.

Roma 11 : 17 – 18 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan  dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya  dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,  janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.  

Jika kita terhubung maka kita akan turut mendapat bagian yang sudah di tentukan bagi Bangsa Israel. Kita yang adalah tunas liar, yang dicangkokan kepada akar Pohon Zaitun yang penuh getah, dan akar itulah yang akan menopang kita. Akar yang dimaksud tidak lain adalah Yesus Kristus.

Jadi jelas sekali jika kita terhubung maka kita akan menerima getah yang sama yaitu berkat dan tuntunan yang sama sehingga apa yang kita perbuat sepanjang tahun akan berhasil.

Sekarang mari kita melihat kembali ke dalam diri kita, pada waktu kita melakukan pertobatan, kita sedang bertobat dari apa dan untuk apa ?

Kadang kita melakukan pertobatan karena kita sedang di dalam masalah dan ada di dalam kebutuhan, jika ini menjadi alasan yang membuat kita bertobat sungguh sangatlah jauh dengan apa yang di lakukan oleh Bangsa Israel. 

Mereka melakukan tesuvah karena mereka sadar bahwa mereka adalah bangsa yang menerima kasih karunia sehingga mereka benar-benar menunjukan sikap menghargai Tuhan yang menciptakan mereka. Tentunya inilah yang membuat Tuhan menunjukan perkenanNya atas mereka..

Sudah saatnya kita melakukan seperti apa yang dilakukan oleh bangsa ini, karena melalui sikap yang mereka tunjukan dalam Bulan Elul, maka kita juga akan menerima perkenananNya, Jika Tuhan berkenan maka penyertaanNya akan nyata.

Sampai sekarang, kita dapat melihat bahwa Tuhan melindungi dan memberkati mereka dan bangsa ini menjadi bangsa yang tidak terkalahkan, menjadi yang unggul daripada bangsa-bangsa lain.

Sekarang sebagai orang Kristen apa yang harus kita lakukan di Bulan Elul.

Pertama, sudah pasti kita harus mau terlebih dahulu untuk terhubung dengan perayaan Bangsa Israel, jika kita terhubung maka pengertian akan datang kepada kita.

Daud adalah orang yang melakukan tesuvah,

Mazmur 26 : 2 – 3 Ujilah  aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu,  dan aku hidup  dalam kebenaran-Mu.

Daud adalah orang yang mengerti benar soal pertobatan. Dia seorang yang memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, sehingga untuk melakukan pertobatan yang dalam bagi Daud bukanlah hal yang sulit.

Daud minta supaya Tuhan menyelidiki hati dan pikirannya bahkan menguji seluruh kehidupannya (tesuvah), sebab Daud menyadari akan kasih setia Tuhan atas hidup nya dan kepada bangsanya.

Dikisah pada waktu Daud memindahkan Tabut Perjanjian, ia pun melakukan teshuvah

2 Samuel 6 : 13 Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan  seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.

Daud sangat berhati hati dalam mengangkat Tabut Perjanjian karena di dalam cerita ini Uza sempat melakukan kesalahan sehingga Tuhan telah membunuhnya karena keteledorannya. Kejadian ini membuat Daud sangat marah sehingga akhirnya Daud memimpin rombongan yang membawa tabut, dan setiap enam langkah mereka harus melakukan pertobatan sambil mempersembahkan korban seekor lembu dan anak lembu gemukan. Jika Tabut Perjanjian ada di dalam kita, sudah pasti kita harus melakukan tesuvah yaitu perenungan yang dalam, supaya jangan kita mati seperti Uza.

Hal ini sangat disukai oleh Tuhan, sehingga Daud sangat diberkati luar biasa.

Sekarang jika sudah mengetahui pentingnya tesuvah di dalam perjalanan kehidupan kita marilah kita melakukannya dengan sungguh sungguh.

Mulailah kita mengintropeksi kedalam diri kita dan minta Roh Kudus untuk menyelidiki hati dan batin kita sepanjang tahun yang lalu (5781), supaya sebelum kita memasuki tahun baru (5782) kita sudah tahir.

Selanjutnya, mari kita mulai merenungkan kasih setia Tuhan dan kehadiran Tuhan yang besar dalam kehidupan kita. Renungkanlah hal ini secara dalam supaya kita semakin takut dan gentar kepada Tuhan.

Jika kita memiliki hati yang tahir serta kita takut dan gentar kepada Dia maka kita akan mengalami kebaikanNya sepanjang tahun yang akan kita lalui kedepannya.

Percayalah jika kita menerima perkenananNya, makaTuhan akan menolong di dalam setiap pergumulan kita. Daud adalah orang yang mendapatkan perkenanan sampai dia memegang dua kerajaan dan Tuhan menyertai dia begitu luar biasa, tidak hanya itu saja, Tuhan menolong kehidupan Daud sehingga dia bisa terluput dari rancangan-rancangan musuh. Mari kita melakukan teshuvah dengan benar

Jangan kita melakukan teshuvah supaya Tuhan menolong kita, tetapi baiklah kita mengambil kesempatan tersebut supaya kita berbalik kepada Dia atau panim el panim, kita kembali mengasihi Dia dengan segenap hati dan kekuatan kita, sehingga Tuhan mengingat kita dan kita memperoleh berkat yang sama dengan Bangsa Israel.

Haleluya. Terpujilah Nama Tuhan

DEBORAH NANLOHY

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *