Lukas 15 : 11 Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh . Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
Dari cerita di atas kita bisa melihat tentang anak bungsu yang meminta bagiannya dan meninggalkan rumah bapanya. Pada waktu anak meminta bagiannya bapanya memberikan. Lalu dia pergi meninggalkan rumah bapanya untuk berfoya foya.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kita pergi dan meninggalkan Rumah Bapa (hadiratNya, perkenanNya) yaitu, pada waktu kita mengizinkan keduniawian masuk ke dalam hidup kita. Jika keduniawian sudah masuk maka hal itu akan menarik kita keluar dari rumah Bapa sedikit demi sedikit.
Di luar Rumah Bapa sudah pasti kita akan menjadi sama dengan dunia. Karena roh keduniawian sudah menguasai kita, dan sangatlah menyedihkan jika hal ini terjadi dalam hidup orang percaya.
Kita ada di era Peh, dimana perkataan Tuhan yang sudah keluar dari mulutNya akan tergenapi. PerkataanNya kita terima hanya pada saat kita ada di dalam Rumah Bapa. Di musim Peh Beit 5782 ini, pesan yang sangat kuat adalah Tuhan mau kita masuk ke dalam Rumah Bapa.
Roma 12 : 2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Di akhir zaman iblis memiliki target dan strategi untuk menghancurkan kehidupan orang percaya. Dengan giat iblis bekerja dengan berbagai cara agar target mereka tercapai yaitu supaya roh keduniawian masuk kepada orang percaya. Tujuannya supaya orang percaya menyembah dunia dan menjadi sama dengan dunia. Bukankah sekarang banyak sekali orang percaya yang sudah menyembah dunia ini dan menjadikan hal-hal yang ada di dalam dunia menjadi ilah mereka. Sehingga blue print Tuhan tidak terlihat dalam hidup mereka
Sebagai contoh saja, banyak orang percaya yang menjadikan teknologi sebagai tuhan mereka. Coba kita perhatikan dalam kehidupan keseharian kita, ada berapa banyak waktu yang kita habiskan di dalam satu hari. Apakah kita lebih banyak menghabiskan waktu kita dengan gadget kita untuk mencari atau mengikuti semua hal keduniawan yang di tawarkan melalui teknologi yang ada dalam gadget kita, sehingga tanpa sadar kita sudah mengesampingkan bahkan menomorduakan Tuhan dan Firman Nya.
Dunia memang selalu menawarkan semua hal yang menarik untuk kedagingan kita, Tetapi semua yang ditawarkan oleh dunia adalah semua yang fana, yang hanya akan membawa hidup kita di dalam kesengsaraan. Semua yang ditawarkan dunia selalu akan membuat kita tidak pernah puas. Selama manusia dikuasai oleh keduniawian maka manusia akan terus diperbudak oleh semua hal yang ada di dalam dunia.
Kita kembali ke dalam cerita tentang anak bungsu, bagaimana keduniawian menyiksa dia, sehingga dia hidup di dalam kesusahan. Bahkan seluruh harta yang di berikan oleh bapanya habis begitu saja. Itulah jahatnya roh keduniawian.
1 Yohanes 5 : 19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat .
Jika seluruh dunia sudah berada di bawah kuasa si jahat maka semua yang berasal dari dunia itu juga berasal dari iblis. Dan kita tahu bahwa tujuan iblis yaitu mencuri, membunuh dan membinasakan.
Dunia selalu menawarkan semua yang indah tetapi ingat dibalik keindahannya ada tujuan iblis di dalamnya. Tujuannya yang pertama yaitu menarik keluar orang percaya dari Rumah Bapa dan menjual “semua harta” yang Bapa berikan. Harta yang Bapa berikan disini maksudnya adalah firmanNya.
Ketika firman sudah tidak ada lagi di dalam kita, maka kita sudah ada di dalam rencana iblis, dan membuat kita akan sulit keluar dari rancangannya karena kita sudah kehilangan otoritas.
Apa yang di alami oleh anak bungsu membuat dia sadar bahwa tidak ada tempat yang lebih baik daripada rumah bapanya. Sehingga akhirnya dia berniat untuk kembali ke rumah bapa.
Tahukah kita bahwa pada saat kita keluar dari RumahNya maka Bapa selalu akan menanti anakNya. Saya percaya bahwa sebenarnya tidak ada yang dapat memisahkan Bapa dengan anakNya. Manusia mempunyai pilihan, dan pilihan itu yang akan menentukan kehidupan kita karena sudah menjadi sebuah keputusan. Ingat jangan kita salah membuat keputusan karena iblis akan terus menggangu kita melalui keinginan daging dan jika kita terperdaya maka kita akan masuk ke dalam jeratnya.
Tetapi dna yang ada di dalam anak bungsu membawa kembali dia ke rumah bapanya dan denga kasihNya, sang bapa terus menanti bahkan membuat pesta untuknya. Bapa selalu menunggu kita untuk kembali karena hanya di dalam Rumah Nya rancanganNya yang terbaik akan terjadi.
Seperti yang tertulis ada di ayat ini
1 Yohanes 2 : 15 – 16 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata l serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
Jangan sampai kita mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya karena keduniawian yang akan memisahkan kita dari Kasih Bapa dan RumahNya.
DEBORAH NANLOHY
.
Leave a Reply