Shavuot: The Omer & The Ephah (Part 2)

Restoration – Di hari-hari ini ada satu bobot yang baru dimana di dalamnya ada satu kemuliaan TUHAN yang sedang dinyatakan atas kehidupan saudara dan juga atas bangsa ini. Kegerakan besar ini akan dimulai dari timur. Oleh sebab itu, tubuh KRISTUS harus menangkapnya secara bersama-sama. Dan Puji TUHAN, Indonesia masuk kedalam agenda BAPA yang harus digenapi untuk namaNya dipermuliakan. Indonesia masuk di dalam agenda TUHAN, dimana nanti namaNya akan dipermuliakan.

Apa hubungannya dengan Perayaan Pentakosta? Perayaan Pentakosta kali ini, sangat erat hubungannya dengan keputusan TUHAN yang harus dinyatakan dibawah kolong langit ini. Apabila kita berbicara tentang keputusan TUHAN, maka tidak ada yang dapat menyanggahnya. Tetapi puji TUHAN, alkitab juga menyatakan apa yang tertulis di dalam Yesaya 46:11

Yesaya 46:11 (TB)  yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya.

Ini berbicara tentang nubuatan atas bangsa Indonesia. Saya sudah berdoa dan betul-betul bertanya kepada TUHAN, apakah ayat ini betul-betul berbicara tentang Indonesia? Dan Roh Kudus katakan “Ya”. Setelah Roh Kudus bukakan tentang bangsa Indonesia dan beberapa ayat yang berbicara tentang bangsa Indonesia. Sebagaimana kita lihat dari ayat diatas dimana dikatakan burung buas dari Timur. TUHAN sedang berbicara kepada yesaya untuk melihat sesuatu yang jauh, yang ada di timur sana yang disebut burung buas dari Timur. Kemudian, dikatakan bahwa burung buas dari Timur itu adalah suatu lambang dari seseorang atau satu bangsa yang akan melaksanakan keputusan TUHAN.

Saudara mungkin belum mengerti apa itu keputusan TUHAN? Keputusan TUHAN itu adalah ketetapan. Dimana apabila TUHAN sedang menentukan satu hal atau menetapkan satu rancangan, maka tidak ada yang dapat menyanggahNya. Tidak ada yang bisa naik banding. Keputusan TUHAN jauh lebih tinggi dari keputusan manusia. Ketetapan TUHAN jauh lebih tinggi dari ketetapan-ketetapan manusia.

Pentakosta itu pada umumnya orang Kristen merayakan hari itu berdasarkan peristiwa loteng Yerusalem. Hampir semua orang Kristen merayakannya dari kisah dalam Kisah Para Rasul 2. Sebelumnya, TUHAN berkata kepada mereka yang ada di loteng Yerusalem agar mereka menunggu sampai mereka diperlengkapi. Akan tetapi Kisah Para Rasul 1:8

Kisah Para Rasul 1:8 (TB)  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Hal itu merupakan pesan yang disampaikan melalui khotbah di gereja-gereja. Memang itu benar, akan tetapi kita harus melihat kenapa dan ada apa dengan Pentakosta itu? Pentakosta tidak hanya semata-mata berbicara tentang loteng Yerusalem lalu Roh Kudus dicurahkan kepada orang-orang percaya. Kemudian mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru. Melainkan ini berbicara tentang sesuatu yang TUHAN sudah atur. Kejadian Pentakosta itu dimana Roh Kudus turun, dia tidak turun asal-asalan. Tetapi Roh Kudus hadir tepat pada waktu yang memang TUHAN sudah atur sejak dari dahulu. Pada waktu itu memang murid-murid menunggu, lalu tiba-tiba Roh Kudus turun. Tetapi sesungguhnya, sejarah Pentakosta itu sebenernya sudah ada di dalam kehidupan orang-orang Yahudi. Perayaan Pentakosta ini sebenarnya sudah ada di dalam tradisi Yahudi. Akan tetapi permasalahannya, gereja TUHAN berhenti atau maksud saya ketika berbicara tentang Pentakosta hanya berbicara tentang Roh Kudus yang turun.

Pentakosta ini bukan sesuatu yang belum pernah terjadi, tetapi merupakan peristiwa yang sudah pernah terjadi di dalam perayaan-perayaan Yahudi. Jadi ketika saya dibawa untuk melihat hal ini, saya lihat ini menjadi masalah. Kenapa? Karena ketika dikatakan bahwa “kamu akan menerima kuasa”. Kuasa apa? Karena kita tidak tarik jauh kebelakang, maka istilah kuasa hanya seputar kuasa atau dunamos. Berhenti sampai disitu. Kenapa? Karena ada hal yang terputus dari koneksi perayaan yang sebenarnya. Jadi apabila kita menghubungkannya dengan perayaan Yahudi, perayaan pentakosta itu adalah perayaan tujuh minggu. Kalau kita mau melihat bagaiman orang Yahudi diberikan satu ketetapan atau aturan dimana mereka harus merayakan satu tahun dengan tiga perayaan besar yang harus mereka rayakan, yang saling terkait satu dengan yang lain :

  1. Pesach (Paskah)
  2. Shavuot, yaitu perayaan tujuh minggu (Keluaran 34:22)
  3. Sukkot, yaitu Pengumpulan hasil akhir atau Pondok Daud

Karena kita terputus dari perayaan mereka, maka kita kehilangan esensi dari Pentakosta itu sendiri. Kita hanya mengerti tentang loteng Yerusalem kemudian Roh Kudus turun dan kita diberi kuasa. Perayaan Shavuot adalah kelanjutan dari perayaan Pesach. Sebagaimana disampaikan melalui Imamat 23:16, dimana mereka harus menghitung mulai dari hari sesudah shabath itu yaitu berkas supaya kamu membawa persembahan.

Imamat 23:16 (TB)  sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.

Jadi Pentakosta itu artinya yang kelima puluh.  Kalau kita tubuh KRISTUS tidak pernah dijelaskan apa itu Pentakosta. Darimana kita menghitung Pentakosta? Yaitu dari paskah. Jadi Pentakosta itu bukan sekedar nama. Itu adalah hari raya tujuh minggu. Dan kemudian hari yang kelima puluh mereka merayakannya.

Shavuot ini merupakan perayaan dimana mereka menerima Manna dan setiap orang harus bertanggung jawab untuk menghitung Manna yang mereka terima setiap hari. Jadi perayaan itu merupakan perayaaan menghitung Omer bukan harinya yang mereka hitung. Setiap hari mereka menghitung segomer. Segomer itu adalah satu genggaman.  Omer itu adalah jelai-jelai. Jadi perayaan Pentakosta itu adalah hasil dari pengumpulan jelai-jelai yang di hitung sejak hari pertama. Setiap orang hari pertama harus memegang genggaman jelai-jelai gandum. Oleh sebab itu, dalam perayaan Shavuot itu kitab Rut dibacakan.  Kenapa kitab Rut dibacakan? Karena itu berbicara bagaimana Rut berada di ladang Boas dan dia menghitung, mengambil gandum-gandum yang jatuh. Akan tetapi istilah Omer itu sudah dimulai pada waktu bangsa Israel masih menerima Manna dari sorga.

Keluaran 16:16 (TB)  Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa.”

Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa setiap orang memegang segomer dalam arti satu genggaman tangan. Dan satu genggaman itu ada ukurannya. Ukurannya adalah sepersepuluh Epha. Jadi apa yang dilakukan oleh orang Yahudi pada waktu itu? Mereka harus mengumpulkan pada waktu itu di dalam takaran Epha.

Setiap orang segomer/segenggam harus di taruh di dalam bejana Epha. Epha itu adalah bejana ukuran gandum. Gandum ditaruh di dalam Epha dan beratnya itu sepersepuluh. Jadi setiap hari sejak hari pertama, terus sampai yang keempat puluh baru di hari yang kelima puluh setiap orang harus mengumpulkan gandum. Jangan sampai satu orang tidak mengumpulkan gandum. Apakah yang kita tangkap? Jelai-jelai itu berbicara tentang apa? Artinya begini, kalau kita tahu bahwa kita telah ditebus oleh darah yang mahal. Maka setiap hari, harus ada pengakuan. Sekarang berbicara tentang firman TUHAN. Firman TUHAN yang mana? Setiap hari harus ada pengakuan bahwa saudara dan saya telah ditebus oleh darah yang mahal. Dan anda harus tahu bahwa orang Yahudi mengingat tanda darah itu berbicara tentang perjanjian TUHAN (so blood speaks about the covenant of GOD).

Permasalahannya, selama ini orang percaya tidak mengerti apakah penebusan itu. Dahulu saya juga tidak mengerti, saya hanya berpikir bahwa penebusan itu adalah DIA TUHAN menghapus dosa saya. Kemudian saya bertobat, saya diampuni dan saya dimerdekakan. Ternyata penebusan itu sebagaimana kita perhatikan melalui Keluaran 12 dimana tanda darah dipasang oleh bangsa Yahudi pada tiang-tiang pintu. Tanda darah itu berbicara tentang TUHAN menggenapi perjanjianNya dengan bangsa Israel. Jadi penebusan adalah manifestasi dari perjanjian yang TUHAN buat sebelum bangsa Israel ada. Karena bangsa Israel adalah keturunan Abraham. TUHAN sudah buat perjanjian dengan Abraham dimana TUHAN berkata bahwa bangsamu akan keluar dari perbudakan Mesir, setelah 400 tahun lamanya. Mereka keluar karena TUHAN mengadakan perjanjian dengan mereka.

Maka dengar ini saudara, orang Yahudi keluar karena perjanjian. Perjanjian yang TUHAN buat, dalam bahasa sehari-hari yaitu perjanjian itu adalah kontrak nanti. Jadi penebusan, saudara harus lihat bahwa ada surat kontrak nanti. Lalu kenapa Pentakosta terhubung kesana? Pentakosta berbicara tentang perjanjian dimana YESHUA harus naik di kayu salib dan itu adalah kontrak mati. Dan bangsa Yahudi ini harus menghitung mulai dari Pesach. Mereka harus ambil, mereka harus hitung. Mereka melakukan hal tersebut sebagai satu tradisi. Tetapi bagis saudara dan saya hal tersebut memiliki pesan yang sangat kuat. Kenapa mereka harus memulai dari Pesach/Paskah? Karena orang Yahudi yang pada waktu itu sebenarnya melakukan hal tersebut secara tradisi namun sesungguhnya mereka diminta agar setiap hari mereka menerima Omer, mereka harus memiliki pengakuan bahwa mereka dilepaskan dari kontrak mati. Setiap hari, hari pertama mereka harus memiliki pengakuan itu, hari kedua mereka harus memiliki pengakuan itu. Hari ketiga, terus sampai hari yang keempat puluh sembilan. Hari yang kelima puluh mereka akan menerima hasilnya. Jadi Pentakosta itu sangat erat hubungannya dengab YESUS yang sudah naik di kayu salib. Karena disitulah letak kekuatan saudara dan saya. Itu adalah kontrak mati, harga mati bagi saudara dan saya. Dan setiap orang harus memiliki pengakuan, “aku ditebus”.

Sekarang, saudara telah mengerti bahwa gandum itu berbicara tentang firman. Firman yang mana? Firman yang berbicara tentang perjanjian dan penebusan TUHAN. Itu tidak main-main.

Lalu apakah Ephah bagi kita sekarang? Karena gandum segomer itu adalah sepersepuluh Ephah. Dan secara profetik bejana Ephah itu berbicara tentang hidup saudara. Saudara harus menjadi bejana yang murni, bukan bejana yang sembarangan. Bejana yang murni adalah bejana yang jujur. Sebab firman TUHAN harus masuk kedalam bejana yang murni dan memiliki takaran TUHAN. Kalau saudara tidak memiliki value atau nilai-nilai yang TUHAN mau, maka firman itu tidak dapat masuk kedalam bejana hidup saudara.

*Ditulis kembali oleh ES berdasarkan materi Seminar The Year of Pey (Bag. 2) oleh Bpk. Timothy Parengkuan

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *